Mekanisme inti ferrosilikon dalam deoksidasi dalam pembuatan baja: pada akhir proses pembuatan baja (terutama dalam pembuatan baja konverter dan listrik), sejumlah besar oksigen ([O]) larut dalam baja cair. Jika tidak dihapus secara efektif, itu akan menyebabkan cacat seperti gelembung, inklusi, dan pemisahan dalam baja, secara serius merusak sifat mekanis dan pemrosesannya. Ferrosilicon memainkan peran deoxidizer yang tak tergantikan dan sangat efisien dalam tahap ini. Mekanisme deoksidasi didasarkan pada afinitas oksigen silikon yang sangat tinggi: ketika ferrosilicon ditambahkan ke baja cair suhu tinggi, silikon (SI) dengan cepat bereaksi dengan oksigen terlarut ([O]): Si + 2 [O] -> SiO2 (inklusif padatan atau cair). SiO2 yang dihasilkan memiliki titik leleh yang tinggi (sekitar 1713 ° C), yang ditampilkan sebagai partikel halus padat dalam baja cair atau dikombinasikan dengan produk deoksidasi lainnya (seperti AL2O3) untuk membentuk silikat komposit titik-melelting rendah. Produk deoksidasi ini, karena kepadatannya lebih rendah dari baja cair, dapat secara efektif mengapung ke permukaan kolam cair dan diserap dan dikeluarkan oleh terak. Keuntungan dari deoksidasi ferrosilikon adalah signifikan: ia memiliki efisiensi deoksidasi yang tinggi dan relatif menyeluruh (lebih unggul dari ferromangan), produk deoksidasi mudah untuk dipolimerisasi dan melayang ke atas, dan elemen silikon residual dipertahankan dalam baja sebagai elemen paduan manfaat, dengan biaya relatif rendah yang relatif rendah. Deoksidasi ferrosilikon biasanya diatur setelah deoksidasi ferromangan (untuk membentuk kompleks MnO.sio2 yang lebih cair), atau digunakan dalam kombinasi dengan deoksidizer yang kuat seperti aluminium. Dosis perlu dihitung dan ditentukan secara tepat berdasarkan faktor-faktor seperti jenis baja, kandungan oksigen titik akhir, dan kandungan silikon target. Ini adalah salah satu langkah kunci untuk kontrol yang tepat dalam proses pembuatan baja.